SURAKARTA,BIZZNETLINK.COM - Memperingati HTD (hari tari dunia) yang diadakan dikampus ISI Surakarta pada tanggal 29 april 2025, merupakan bukti bahwa tari tradisi masih ada dan dengan tatanan perkembangan sekarang menjadi tari kreasi yang sangat meng-edukasi siswa maupun seniman seniman yang lain.
Keindahan tata pola gerak tari yang diampu oleh sang pelatih bisa menjadi kekayaan tentang suburnya perkembangan dunia tari yang ada.
Seperti yang dituturkan oleh ketua sanggar OMAH KAYON cabang Wonogiri, ibu Sri Retno Setyowulan, S.Sen. bahwa kekuatan dalam bermain konsep dalam memberikan materi tari pada anak ada tiga pilar kekuatan, wiromo, wirogo, wiroso.
Hal ini mendasari pada konsep tari yang akan di bawakan oleh anak-anak dari bimbingan Sri Retno Setyowulan,S.Sen dan teman-temanya, yang akan menampilkan sajian tari dengan judul LASKAR TIRANG, sebuah repoetoar tari tradisi kerakyatan, yang berlatar belakang perjalanan berdirinya kota Semarang semasa pemerintahan Adipati Pandanaran.
Laskar tirang yang terdiri dari berbagai bergada prajurit baik laki-laki atau perempuan yang keberadaannya merupakan satuan prajurit khusus sang Adipati, ketika membuka hutan Asem Arang untuk di jadikan Ibu Kota.
Dalam penyajiannya, tari Laskar Tirang menggunakan busana keprajuritan dan senjata seperti gendewo, cundrik, dan lain sebagainya, serta di iringi gamelan Jawa.
Seperti yang di ungkapkan Nurhadi, sebagai ketua umum sanggar OMAH KAYON yang berpusat di kabupaten Pati Jawa Tengah ini dengan pesatnya era kemajuan jaman yang mana jika tidak diperkenalkan dengan dunia seni dan budaya, maka dengan wadah sanggar omah kayon ini di harapkan ke depan anak - anak dan seniman - seniman lokal juga seniman akademis bisa bersatu dan menjadi konseptor handal dalam tata garap karya seni lewat media apapun," ungkapnya dengan senyum tulus.(EKO)
Tags
Showbiz