PATI,BIZZNETLINK.COM - Satpolairud Polresta Pati kembali menggelar giat inovatif SI POLA CEKAL (Polisi Polairud Cegah Kebakaran Kapal) melalui patroli di alur Sungai Silugonggo, Juwana, Selasa (2/12/2025) pukul 09.30 WIB hingga selesai. Tim bergerak sejak pagi untuk memantau aktivitas pekerjaan panas seperti pengelasan, penggerindaan, dan pertukangan yang kerap menimbulkan percikan api berbahaya.
Kapolresta Pati melalui Kasat Polairud Polresta Pati, KOMPOL Hendrik Irawan menjelaskan bahwa potensi kebakaran kapal masih menjadi ancaman serius di wilayah pesisir Juwana. Ia menegaskan bahwa percikan kecil dari las bisa memicu api besar dalam hitungan menit. “Kami tidak ingin kejadian serupa terulang. Pencegahan harus dimulai dari disiplin para pekerja,” ujarnya.
Patroli yang dipimpin IPDA Sunardi, SH itu menyasar kapal-kapal yang sedang bersandar maupun sedang diperbaiki. Para pekerja diberikan edukasi langsung tentang pentingnya menyediakan peralatan keselamatan dasar. Kasat menambahkan bahwa kelengkapan sederhana seperti APAR, goni basah, dan Alkon dapat menjadi penyelamat nyawa. “Peralatan itu wajib ada di setiap pekerjaan panas. Jangan menunggu api membesar baru mencari alat,” katanya.
Selama patroli, petugas menemukan pekerja yang telah menyiapkan perlengkapan keselamatan sesuai standar. Meski demikian, pengawasan tetap dilakukan karena karakter pekerjaan panas memiliki risiko tinggi. Kasat kembali menegaskan bahwa patroli ini bukan formalitas semata. “Kami ingin memastikan para pekerja benar-benar paham cara melindungi diri. Keselamatan mereka adalah prioritas kami,” tuturnya.
Tim kemudian bergeser menyusuri muara Sungai Juana untuk memantau aktivitas kapal nelayan dan situasi kamtibmas pesisir. Hasil pemantauan menunjukkan kondisi aman. Kasat Polairud menilai bahwa keseimbangan antara keselamatan kerja dan keamanan pesisir harus terus dijaga. “Wilayah pesisir ini sangat dinamis. Setiap aktivitas harus mendapat pengawasan agar tetap tertib,” ungkapnya.
Selain memberikan peringatan, Satpolairud juga mengimbau para nahkoda kapal agar lebih waspada menjelang musim cuaca ekstrem. Kasat Polairud mengingatkan bahwa intensitas angin dan kondisi kapal yang lembab dapat memperbesar risiko kebakaran. “Kombinasi cuaca buruk dan pekerjaan panas itu berbahaya. Semua pihak harus ekstra hati-hati,” ujarnya lagi.
Setelah seluruh rangkaian patroli selesai, tidak ditemukan pelanggaran maupun kejadian menonjol. Para pekerja menerima arahan petugas dengan baik. Kasat Polairud menyampaikan apresiasinya kepada seluruh personel yang terlibat. “Alhamdulillah semua berlangsung aman. Ini berkat kerja sama dan kepedulian masyarakat pesisir,” katanya.
Kasat Polairud menutup keterangannya dengan mengingatkan bahwa program SI POLA CEKAL akan terus digencarkan. Ia berharap disiplin keselamatan tidak hanya muncul saat patroli, tetapi menjadi kebiasaan sehari-hari para pekerja kapal. “Keselamatan adalah budaya. Kalau dibiasakan, risiko kebakaran bisa ditekan sampai nol,” tutupnya.
"Manfaatkan layanan Call Center 110 sebagai sarana pelaporan cepat dan gratis selama 24 jam untuk berbagai keadaan darurat, mulai dari tindak kriminal, kecelakaan, kekerasan, penipuan, hingga situasi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, maupun pohon tumbang. Masyarakat juga diminta tidak melakukan panggilan iseng atau laporan palsu agar layanan tetap optimal bagi warga yang membutuhkan pertolongan sesungguhnya".(EKO/HMS)
Tags
Daerah