PKM UMS : Kembangkan Konsep Integrated Farming Hidroponik

SRAGEN,BIZZNETLINK.COM – Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang mengusung konsep Integrated Farming Hidroponik resmi dibuka melalui acara Grand Opening. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan petani hidroponik yang di danai oleh Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemdikti Ristek) dalam skema pendanaan DPPM PKM 2025.Sabtu (16/8/2025).
Acara ini dilaksanakan pada pukul 08.00–14.00 WIB dengan mengusung tema "Peran Teknologi dalam Meningkatkan Produksi Hidroponik yang Terintegrasi dan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan." Acara dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Kepala Desa setempat, perwakilan Dinas UMKM Kabupaten Sragen, perwakilan tim penyuluh pertanian dari Kecamatan Masaran, kelompok petani, serta mahasiswa dan tim pelaksana PKM.

Ketua pelaksana kegiatan, Ir. Amin Sulistyanto, ST., MT., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya mekanisasi dan pemanfaatan teknologi dalam mendukung sistem pertanian terintegrasi berbasis hidroponik. Menurutnya, konsep integrated farming mampu menciptakan efisiensi dan efektivitas produksi, mengubah kegiatan konsumtif menjadi produktif, serta menghasilkan nilai ekonomi yang menjanjikan.
Sementara itu, Farid Adi Prasetya, MM. MHum selaku anggota tim PKM, menjelaskan bahwa sistem pertanian terintegrasi tidak hanya memberi manfaat ekologis, tetapi juga memperkuat nilai ekonomi melalui peningkatan produksi dan pemasaran. Ia menekankan bahwa hasil hidroponik seperti selada sangat dibutuhkan pasar, namun ketersediaannya masih terbatas. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan pekarangan di setiap rumah anggota menjadi solusi ideal karena tidak memerlukan lahan luas maupun biaya tinggi.

“Jika setiap rumah tangga mampu memproduksi tanaman pangan bernilai jual tinggi secara mandiri, maka pendapatan ekonomi masyarakat, khususnya kelompok wanita tani, akan meningkat dan membawa kesejahteraan,” jelas Farid.

Ketua kelompok tani, Drs. Emantho, juga menyampaikan pentingnya pemanfaatan lahan untuk kegiatan produktif seperti budidaya sayur, buah, ikan, jamur, hingga ternak. Ia menambahkan bahwa sebanyak 15 jenis sayuran ditanam secara konvensional dan 2 jenis sayuran menggunakan sistem hidroponik. Hasil dari kedua metode ini menunjukkan perbedaan signifikan, terutama dalam hal rasa dan kualitas. Emantho juga menekankan bahwa sinar matahari dan nutrisi yang seimbang menjadi faktor penting dalam pertumbuhan tanaman hidroponik.

Tak hanya itu, lahan pertanian yang dikembangkan juga mencakup fasilitas pelatihan, kolam ikan, kebun buah, area budidaya jamur, serta tempat produksi maggot dan kompos. Mahasiswa dan tim PKM turut memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pembuatan maggot, kompos, serta teknik budidaya dan pemeliharaan tanaman hidroponik, bekerja sama dengan praktisi William Perdana Santosa.

Sementara, terkait tentang pendanaan kegiatan, Dr. Ir Suranto ST MM MSi, juga menyampaikan semua kegiatan dapat terwujud awal sampai akhir adanya pendanaan dari Kemendikbud Ristek, pihak pusat studi incubator wirausaha bisnis UMS dan anggota kelompok, serta bantuan semua pihak.  

Apresiasi positif disampaikan oleh perwakilan Dinas UMKM Agus Riyanto, tim penyuluh pertanian Kecamatan Masaran, Ir. Sumarsono dan Kepala Desa sama - sama memberikan apresiasi dan konsep model yang diberdayakan sangat simple serta memberikan peluang kemandirian bagi masyarakat. Mereka mendukung penuh program ini karena dinilai mampu membentuk masyarakat yang mandiri secara pangan, produktif, dan sejahtera. 

Kepala Desa berharap seluruh warga dapat memanfaatkan lahannya untuk kegiatan serupa guna mewujudkan tujuan program pemerintah, seperti ASTA CITA dan Sustainable Development Goals (SDGs).(HERKY/EKO)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak