PATI,BIZZNETLINK.COM – Ribuan warga memadati ruas jalan utama Kecamatan Pati, Kamis (7/8/2025), untuk menyaksikan Kirab Boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati ke-702 bertema “Saekapraya, Pati Kang Waskita”. Kegiatan budaya tahunan ini mengusung prosesi simbolik perpindahan pusaka daerah dari Pendopo Kemiri, Desa Sarirejo, ke Pendopo Kabupaten Pati sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan leluhur Pati.
Kirab ini dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. Sebanyak 15.000 penonton turut menyemarakkan kegiatan yang diawali dengan pengambilan Air Genuk Kemiri, dilanjutkan arak-arakan panjang menampilkan unsur budaya Jawa Pesisiran.
Prosesi pembuka dilakukan di Pendopo Kemiri, diwarnai pertunjukan Tari Eko Prawira, Bedhoyo, serta penyulukan Air Genuk oleh Dalang Soponyono. Air Genuk kemudian dipecahkan di halaman pendopo sebagai simbol sakral dimulainya kirab.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini. “Kirab ini bukan hanya pertunjukan budaya, tapi juga simbol kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk menjaga warisan leluhur,” ujarnya.
Kirab menempuh rute dari Pendopo Kemiri – Jl. Kembangjoyo – Tugu Tani Gemeces – Jl. Pemuda – Alun-Alun Simpanglima – hingga ke Pendopo Kabupaten Pati. Sepanjang rute, warga berjubel di tepi jalan menyaksikan rombongan budaya yang tampil memukau.
Pengamanan kegiatan melibatkan 115 personel dari Polresta Pati dan didukung personel gabungan dari Kodim 0718 Pati, Dinas Perhubungan Kabupaten Pati, serta Satpol-PP Kabupaten Pati.
“Kami siagakan 115 personel Polresta untuk pengamanan utama, diperkuat dengan kehadiran personel gabungan TNI dan instansi daerah,” jelas Kombes Pol Jaka. “Semua titik rawan kita petakan, termasuk potensi kepadatan massa,” tambahnya.
Rombongan kirab terbagi menjadi tiga kelompok: pembuka, inti, dan pendukung. Kelompok pembuka terdiri dari Voorijder Polisi, Manggolo Yudho, Marching Band, hingga Kesenian Barongan. Di kelompok inti, tampak Bupati Pati Sudewo, Wakil Bupati Risma Ardi Chandra, jajaran Forkopimda, serta rombongan pasukan budaya dari berbagai desa.
Di antara rombongan, turut ditampilkan pusaka daerah seperti Keris Rambut Pinutung, Kuluk Kanigoro, dan Panji Lambang Kabupaten Pati yang diarak secara sakral, didampingi oleh gunungan kakung dan estri. Ini menjadi puncak perhatian warga yang menyambut penuh antusias.
Setibanya di Pendopo Kabupaten, rombongan disambut pertunjukan Gongcik, dilanjutkan serah terima pusaka, dan Tari Gambyong. Acara ditutup dengan pagelaran seni di Pendopo dan Alun-Alun Simpanglima, menjelang senja.
Kapolresta menegaskan bahwa momen ini bukan hanya ritual budaya. “Kirab Boyongan juga mengingatkan kita tentang pentingnya sejarah dan identitas lokal,” katanya. “Pati bukan sekadar wilayah administratif, tetapi tanah perjuangan dan warisan budaya yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Selain itu, kirab menjadi bagian dari pendidikan budaya bagi generasi muda. “Kami senang melihat banyak pelajar terlibat sebagai peserta. Ini cara yang baik untuk menanamkan cinta budaya sejak dini,” tambah Kapolresta.
Antusiasme warga yang tinggi juga dinilai sebagai bukti keberhasilan pendekatan humanis aparat keamanan. “Pengamanan kami mengedepankan dialog dan empati. Alhamdulillah, semua berjalan lancar,” tutup Kapolresta Jaka.(EKO/HMS)
Tags
Daerah